datuk makhudum sati

2024-05-17


Datuk Makhudum Sati. Teuku Nanta Seutia (lahir di Kesultanan Aceh) adalah seorang tokoh pejuang Perang Aceh. [1] Ia merupakan seorang bangsawan dan panglima perang yang secara turun temurun menjabat sebagai Uleebalang Enam Mukim di Kesultanan Aceh pada abad ke-19. [2]

Teuku Umar yang dilahirkan di Meulaboh Aceh Barat pada tahun 1854, adalah anak seorang Uleebalang bernama Teuku Achmad Mahmud dari perkawinan dengan adik perempuan Raja Meulaboh. Umar mempunyai dua orang saudara perempuan dan tiga saudara laki-laki. Nenek moyang Umar adalah Datuk Makhudum Sati berasal dari Minangkabau.

Datuk Makhudum Sati merupakan keturunan dari Laksamana Muda Nanta yang merupakan perwakilan Kesultanan Aceh pada zaman pemerintahan Sultan Iskandar Muda di Pariaman. Tak diketahuiUnknown author Pada tahun 1874-1880, di bawah pimpinan Jenderal Jan van Swieten, daerah VI Mukim dapat diduduki Belanda pada tahun 1873, sedangkan Keraton Sultan jatuh ...

Datuk Makhudum Sati merupakan keturunan dari Laksamana Muda Nanta yang merupakan perwakilan Kesultanan Aceh pada zaman pemerintahan Sultan Iskandar Muda di Pariaman. Pada 1880, Cut Nyak Dhien menikah dengan Teuku Umar, setelah sebelumnya dia dijanjikan dapat ikut turun di medan perang jika menerima lamaran tersebut.

How to say Datuk Makhudum Sati in English? Pronunciation of Datuk Makhudum Sati with and more for Datuk Makhudum Sati.

Umar keturunan Datuk Makhudum Sati orang kepercayaan Sultan Iskandar Muda (1607-1636), yang diberi wewenang untuk memimpin wilayah Pariaman di Sumatera Barat sebagai bagian dari Kesultanan Aceh kala itu (Ragil Suwarna Pragolapati, Cut Nya Dien, Volume 1, 1982:130).

Datuk Makhudum Sati merupakan keturunan dari Laksamana Muda Nanta yang merupakan perwakilan Kesultanan Aceh pada zaman pemerintahan Sultan Iskandar Muda di Pariaman. Datuk Makhudum Sati mungkin datang ke Aceh pada abad ke 18 ketika kesultanan Aceh diperintah oleh Sultan Jamalul Badrul Munir.

Datuk Makhudum Sati datang ke Aceh pada abad ke 18 ketika kesultanan Aceh diperintah oleh Sultan Jamalul Badrul Munir. Oleh sebab itu, Ayah dari Cut Nyak Dhien merupakan keturunan Minangkabau. Ibu Cut Nyak Dhien adalah putri uleebalang Lampagar.

Datuk Makhudum Sati is a descendant of Rear Admiral Nanta who was a representative of the Sultanate of Aceh during the reign of Sultan Iskandar Muda in Pariaman. Datuk Makhudum Sati probably came to Aceh in the 18th century when the Aceh sultanate was ruled by Sultan Jamalul Badrul Munir .

Instruksi Sultan Aceh ini dituruti Datuk Makhudum Sati dengan mengirimkan "pakaian-pakaian bekas dan besi tua". Murka dengan hinaan Datuk Makhudum Sati, Sultan memerintahkan Panglima Sagoe-nya yang paling perkasa untuk untuk menghadapi pembangkangan ini. Sehingga pecahlah perang di Rantau Dua Belas (Aceh Barat).

Peta Situs